Pages

Tuesday, September 27, 2011

asi ekslusif pada ibu yg bekerja


ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja

Semua Nutrisi Penting, Antibodi, Kasih Sayang Perlu untuk tumbuh Kembang Bayi
Menyusui merupakan salah satu pengalaman paling indah yang dialami ibu dan bayi. Sayangnya tidak semua ibu menyadari akan pentingnya menyusui bayinya. Air Susu Ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan dengan segala kelebihannya. ASI mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi untuk tumbuh kembangnya, disamping itu juga mengandung antibodi yang akan membantu bayi membangun sistem kekebalan tubuh dalam masa pertumbuhannya. Menyusui juga dapat menciptakan ikatan psikologis dan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi

Begitu pentingnya manfaat ASI bagi bayi maka para ahli menyarankan agar ibu menyusui bayinya selama 6 bulan sejak kelahiran yang dikenal dengan istilah Asi Eksklusif. Dalam era globalisasi banyak ibu yang bekerja, keadaan ini sering menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. sehingga pemberian ASI Eksklusif mungkin tidak tercapai. Agar ibu yang bekarja juga dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya perlu pengetahuan dan cara pemberian ASI yang benar.

Mengapa harus ASI?

ASI diberikan kepada bayi karena banyak manfaat dan kelebihannya, antara lain: Menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi pada saluran pencernaan (diare), infeksi pada saluran pernafasan, dan infeksi pada telinga. Menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit non infeksi, misalnya penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma, dan eksim. Selain itu dapat meningkatkan IQ dan EQ anak.

Apakah ASI Eksklusif itu?

Yang dimaksud dengan ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.

Apakah kandungan ASI?
ASI mempunyai kandungan yang sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh diet utama ibu selama kehamilan, tingkat nutrisi ibu, dan saat diberikannya ASI kepada bayi. ASI yang dikeluarkan pada 7 hari pertama setelah bayi lahir disebut KOLOSTRUM. Kolostrum sangat baik diberikan pada bayi baru lahir karena mengandung banyak antibodi dan sel darah putih, serta vitamin A yang diperlukan bayi karena dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi.

Apakah keuntungan menyusui?
Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi bayi. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan, dapat mencegah terjadinya penyakit infeksi karena mengandung zat penangkal penyakit antara lain immunoglobulin, praktis dan mudah memberikannya, serta murah dan bersih. Selain itu ASI mengandung rangkaian asam lemak tak jenuh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. ASI selalu berada dalam suhu yang tepat, tidak menyebabkan alergi, dapat mencegah kerusakan gigi, mengoptimalkan perkembangan bayi, dan meningkatkan hubungan ibu dan bayi

Bagi Ibu, menyusui juga memberikan beberapa keuntungan, yaitu dapat mencegah perdarahan setelah persalinan, mempercepat mengecilnya rahim, menunda masa subur, mengurangi anemia, mencegah kanker ovarium dan kanker payudara, serta sebagai metoda keluarga berencana sementara.

Dari sudut psikologis, kegiatan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk tali kasih. Kontak akan terjalin setelah persalinan pada saat ibu menyusui bayinya untuk pertama kali. Keadaan ini akan menumbuhkan ikatan psikologis antara ibu dan bayinya. Proses ini disebut perlekatan (Bonding). Bayi jarang menangis atau rewel dan akan tumbuh lebih cepat jika ia tetap berada dekat ibunya serta disusui secepat mungkin setelah persalinan. Ibu-ibu yang menyusui akan merawat bayi mereka dengan penuh kasih sayang. Memberi ASI dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan bayi.

Bagaimana cara pemberian ASI ekslusif ?

Pemberian ASI secara dini dan eksklusif selama 6 bulan sangat dianjurkan untuk bayi
Susui bayi tanpa jadwal siang dan malam (paling kurang 8 kali dalam 24 jam)
Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang lain.
Dianjurkan untuk tidak memaksakan bayi untuk menyusu bila ia belum mau dan tidak melepaskan hisapan bayi sebelum bayi selesai menyusu
Beri bayi hanya ASI sampai umur 6 bulan (ASI eksklusif).
Tidak dianjurkan menggunakan dot atau kempeng, belajar sendoki bayi
Pastikan agar ibu makan dan minum yang cukup.
Bila ibu tidak dapat dirawat bersama dengan bayi usahakan agar ibu dapat mengunjungi bayi dan memegang bayi sesering mungkin.
Catat jumlah kencing bayi. Bila jumlah kencing bayi dalam 24 jam menurun atau tidak ada maka hitung kenaikan berat badan bayi dan beri cairan sebanyak yang diberikan hari kemarin.
Timbang bayi setiap hari. Bila terjadi penurunan berat badan lebih dari 5% tingkatkan pemberian cairan 10 ml/kgBB

Bagaimana agar ibu bekerja juga dapat memberikan ASI Eksklusif?

Bagi ibu yang bekerja menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja tetap harus memberi ASI kepada bayinya karena banyak keuntungannya. Jika memungkinkan bayi dapat dibawa ketempat ibu bekerja. Namun hal ini akan sulit dilaksanakan apabila di tempat bekerja atau di sekitar tempat bekerja tidak tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi. Bila tempat bekerja dekat dengan rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayinya pada waktu istirahat atau minta bantuan seseorang untuk membawa bayinya ketempat bekerja.

Walaupun ibu bekerja dan tempat bekerja jauh dari rumah, ibu tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya.
Berikan ASI secara eksklusif dan sesering mungkin selama ibu cuti melahirkan.
Jangan memberikan makanan lain sebelum bayi benar benar sudah membutuhkannya. Jangan memberi ASI melalui botol, berikan melalui cangkir atau sendok yang mulai dilatih 1 minggu sebelum ibu mulai bekerja.
Ibu sudah harus belajar cara memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja ASI dikeluarkan dan dititipkan pada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi.
Sediakan waktu yang cukup dan suasana yang tenang agar ibu dapat dengan santai mengeluarkan ASI.
ASI dikeluarkan sebanyak mungkin dan ditampung di cangkir atau gelas yang bersih.
Walaupun jumlah ASI hanya sedikit tetap sangat berguna bagi bayi.
Tinggalkan sekitar ½ cangkir penuh (100 ml) untuk sekali minum bayi saat ibu keluar rumah. Tutup cangkir yang berisi ASI dengan kain bersih, simpan di tempat yang paling sejuk dirumah, di lemari es, atau ditempat yang aman, agak gelap dan bersih.
ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena panas akan merusak bahan bahan anti infeksi yang terkandung dalam ASI.
Setelah ASI diperah bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah.
Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes. Simpan ASI di lemari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu selesai bekerja.
Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu produksi ASI tetap tinggi.

Berapa lama ASI dapat disimpan?

Di dalam ruangan dengan suhu 27-32 °C kolostrum dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada suhu 19-25 °C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 °C akan tahan selama 1-2 hari. Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu (pintu freezer terpisah) tahan selama 3-4 bulan. Tempat menyimpan ASI sebaiknya dari plastik polietylen, atau gelas kaca.

Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI Eksklusif pada bayi sangat bermanfaat karena ASI mengandung banyak zat gizi dan antibodi yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan kembang bayi.

Banyak keuntungan memberikan ASI bagi ibu dan bayinya, antara lain dengan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk ikatan tali kasih yang kuat.

Bekerja bukan merupakan suatu alasan atau kendala bagi ibu untuk tidak memberikan ASI Eksklusif, karena ada beberapa cara memberikan dan menyimpan ASI selama ibu bekerja.
     
Read Users' Comments (0)
Posted in Label: mengatur pola tidur bayi
05:11
Mengatur Pola Tidur Bayi



Merawat bayi baru lahir memang akan menambah banyak pekerjaan bagi pasangan orang tua muda dan akan lebih sulit bila Anda kurang tidur dan kelelahan. Pasalnya, bayi seringkali terjaga di malam hari. Guna menyiasati agar orang tua mampu beristirahat dengan cukup, ada baiknya Anda membiasakan bayi tidur sesuai jadwal. Caranya cukup mudah, orang tua hanya perlu mengenalkan pola tidur dan nantinya bayi akan terbiasa.

Mengatur pola tidur dan istirahat pada bayi atau balita Anda sangat penting, mungkin belum banyak orang tua yang mengetahui pentingnya tidur yang cukup bagi bayi Anda atau berapa sebenarnya kebutuhan tidur yang cukup untuk bayi Anda.


Bayi kurang dari enam bulan, rata-rata memerlukan 14 jam waktu untuk tidur dalam 24 jam. Bayi 6-12 bulan membutuhkan 13-14 jam waktu untuk tidur dan anak usia lebih dari satu tahun, perlu waktu 12-13 jam. Waktu tidur yang memadai memberi banyak manfaat untuk bayi Anda dan waktu tidur yang tidak memadai terbukti memberi banyak masalah.


Berikut adalah beberapa alasan perlunya kecukupan tidur untuk bayi dan anak.

Proses pembelajaran Memori : "Anak-anak yang cukup tidur tampaknya kurang cepat lelah sehingga lebih dapat menerima informasi besar dalam waktu singkat.
Keselamatan :"Hampir sama dengan bagaimana berbahayanya untuk Anda untuk mengemudi bila istirahat tidak cukup, maka bermasalah juga bagi anak Anda bila sedang beraktivitas seperti untuk naik dan turun tangga, naik sepeda roda tiga nya, dll sementara dia tidak cukup tidur atau istirahat
Mood : "Beberapa anak akan menjadi terlalu rewel dan gelisah bahkan beberapa bisa benar-benar mengerikan akiba kelelahan karena kekurangan tidur.
Penyakit : Sistem kekebalan tubuh tidak akan berfungsi baik bila bayi anda tidak mendapat cukup istirahat.
Obesitas : "Sebuah studi di Harvard menyimpulkan bahwa sedikit tidur pada bayi dan balita dapat dihubungkan dengan obesitas. Tubuh kita melepaskan hormon leptin dan ghrelin untuk sinyal kenyang dan lapar. Ketika bayi tidak cukup tidur, kadar leptin turun dan akan terdapat peningkatan dari ghrelin sehingga terdapat rasa lapar dan kemungkinan besar, makan saat harus tidur.
Depresi : "Studi terbaru menemukan bahwa masalah tidur mungkin mendahului terjadinya depresi. Dengan kata lain, jika Anda mulai memiliki masalah tidur, The American Academy of Sleep Medicine (AASM) sangat menganjurkan agar Anda segera menemui seorang spesialis tidur. Depresi adalah bentuk paling umum masalah kesehatan mental dan sekarang dianggap sebagai hal umum terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.
Sebagai langkah awal pengenalan pola tidur, ada baiknya Anda mengamati terlebih dahulu karakter si bayi. Sebagian bayi biasanya mudah mengikuti pola tidur rutin namun adapula bayi yang bermasalah dengan pola tidurnya dan sulit menjalankan pola tidur yang telah disiapkan

Kabar baiknya adalah bahwa pada usia 4-6 bulan kebanyakan bayi telah mampu mengembangkan pola tidur yang teratur dan kemampuan untuk tidur sepanjang malam. Akan tetapi kabar buruknya sampai saat itu tiba Anda memang harus realistis dan menyesuaikan diri dengan pola tidur bayi Anda yang memang belum teratur terutama pada bulan pertama kehidupannya. Pada bulan pertama, bayi rata-rata tidur sekitar 13 sampai 16 jam atau lebih tetapi dengan waktu tidur yang belum teratur.

Selama bulan pertama kehidupan bayi, seiring dengan bertambahnya perkembangan otak bayi, Anda mungkin akan mulai melihat pola tidur yang mulai muncul pada bayi Anda sehingga dapat Anda jadikan patokan untuk mengenali dan mengatur pola tidur bayi Anda yaitu : periode tidur panjang (mudah-mudahan pada malam hari), periode aktivitas lebih pada siang hari dan tidur yang lebih lama selama puncak pertumbuhan (Sebagian besar pertumbuhan terjadi selama tidur.)

Tips untuk orang tua dari bayi yang baru lahir
Berikaplah realistis. Persiapkan diri Anda untuk rencana tak terduga seperti jadwal tidur yang sporadis untuk Anda selama beberapa bulan pertama usia bayi
Jangan mencoba untuk melatih pola tidur bayi Anda selama bulan pertama. Karena diperlukan waktu 3-6 bulan untuk perkembangan otak bayi sehingga terdapat pola tidur yang teratur dan bayi dapat tidur sepanjang malam, selama menunggu sampai saat itu tiba Anda belum dapat melakukan pelatihan pola tidur bayi
Jangan membangunkan bayi tidur di malam hari kecuali bila memang sudah waktunya Anda menyusui bayi Anda untuk kebutuhan kalorinya

Tips Membentuk pola tidur bayi Anda :
Orang tua dapat mengatur pola tidur bayi yang baik mulai dari usia bayi 3 - 6 bulan dengan beberapa tips dibawah ini :

1. Mengatur siklus siang-malam tidur bayi Anda. Sesegera mungkin, cobalah untuk mengajarkan bayi Anda bahwa "waktu malam adalah waktu tidur, dan siang hari adalah waktu untuk bermain dan bersenang-senang."
Selama siang hari, lakukan hal hal yang bersifat merangsang dan aktif untuk bayi Anda seperti bermain bersama dan cobalah untuk tetap terjaga setelah makan
Sebaliknya ketika gelap tiba, siapkan suasana istirahat sepertimengatur rumah menjadi gelap dan mengurangi kegiatan dan kebisingan sehingga bayi Anda mulai belajar bahwa waktu siang hari adalah waktu menyenangkan dan malam hari adalah waktu yang membosankan sehingga dia lebih baik tidur saat di luar mulai gelap.
2. Mulailah untuk mengajarkan bayi Anda tidur sendiri.

Tanpa harus membiasakan diri dan menjadi tergantung pada segala ritual pengantar tidur seperti mengayun ayun, berkeliling rumah atau tergantung pada benda tertentu seperti selimut dan boneka. Tujuannya adalah bahwa ketika bayi Anda terbangun di tengah malam (seperti kebanyakan bayi ), ia akan mampu untuk tidur kembali sendiri tanpa Anda perlu datang dan melakukan "ritual" pengantar tidurnya
Setelah beberapa minggu melakukan pengenalan pola tidur tersebut, Anda dapat langsung meletakkan bayi di boks bila ia sudah mulai kelihatan mengantuk untuk melatih bayi Anda jatuh tertidur sendiri
Ini adalah keterampilan mengatur pola tidur bayi yang membutuhkan beberapa waktu hingga bulan untuk dilaksanakan. Tetapi jika Anda tetap terus konsisten dalam upaya Anda, maka bayi Anda akan mendapatkan pesan pola tersebut. Selamat mencoba =)
    


Manfaat ASI
Akhir-akhir ini gerakan yang mengajak untuk kembali pada ASI semakin terdengar, terlebih setelah beberapa artis terpilih menjadi duta ASI. Banyak media cetak untuk kesehatan orangtua dan anak mempublikasikan manfaat ASI dalam artikel-artikelnya. Namun, gaung yang semakin bergema di kota-kota besar itu belum menunjukkan efek menggembirakan karena ternyata beragam informasi tersebut belum terserap merata di seluruh Indonesia, atau katakanlah di ibukota-ibukota provinsi di Indonesia. Penunjukkan artis sebagai duta ASI belum menyentuh sebagian besar masyarakat Indonesia, karena nyatanya yang banyak mengikuti dan memiliki akses untuk memperoleh informasi sebagaimana yang diusung sang duta ASI hanyalah masyarakat golongan tertentu, yaitu mereka dari kelas menengah-atas. Para ibu dari daerah menengah-miskin sebagian besar nyaris belum pernah mendengar adanya duta ASI dan gerakan ASI. Bahkan para petugas medis yang selama ini diharapkan menjadi andalan informasi oleh para ibu di kota besar, kabupaten maupun di desa-pun belum memberikan informasi memadai mengenai manfaat ASI.

Dari hasil obrolan singkat saya dengan beberapa ibu yang ditemui di beragam tempat (pasar, perumahan, apotik, universitas, perkantoran, dll) hampir semuanya belum pernah mendengar tentang gerakan ASI yang menyebarkan informasi manfaat ASI dan mengakomodasi para ibu untuk memilih berdasarkan informasi yang sebenarnya. Oleh karenanya banyak yang lebih memilih susu formula daripada ASI.
Lebih menyedihkan lagi , beberapa orang ibu telah memberikan makanan pendamping ASI kepada bayinya dibawah usia minimal yaitu 6 bulan (rekomendasi UNICEF, 1997). Alasan yang paling sering didengar adalah bahwa bayinya tampak tidak segemuk bayi susu formula, bayinya jarang BAK&BAB, atau mitos bahwa bayi akan menolak makanan padat bila terus-menerus diberi ASI ekslusif. Hal ini tentu saja tidak benar. ASI sebagaimana telah diciptakan ALLAH merupakan makanan terbaik bagi bayi dan layak diteruskan walaupun sang anak telah mencapai usia 2 tahun (Al-Quran, surah Luqman, 31:14) dan bahkan tidak dapat disetarakan dengan susu atau makanan lain buatan manusia.

Mari kita sama-sama berpikir lebih dalam mengapa ALLAH memberikan ASI bagi manusia? Bilamana ASI tidak bermanfaat tentunya ALLAH tidak akan menciptakan ASI untuk kita. Sebagai informasi tambahan, pada tahun 1997, UNICEF mengeluarkan rekomendasi baru (memperbarui rekomendasi dalam Innocenti Declaration, 1990) mengenai usia minimal pemberian makanan pendamping ASI (MPASI), dari 4 bulan menjadi 6 bulan. Tentunya UNICEF tidak sembarangan dalam mengeluarkan sebuah rekomendasi apalagi yang menyangkut kesehatan manusia. Berbagai penelitian dalam waktu yang tidak singkat telah dilakukan guna memberikan rekomendasi kesehatan terbaik bagi umat manusia. Jadi jelas bahwa mitos keengganan bayi untuk mengkonsumsi makanan padat bila hanya diberi ASI ekslusif (hanya ASI selama 6 bulan pertama) adalah pendapat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi kesehatan maupun moral, bahkan dapat membahayakan nyawa sang bayi. Disinilah perlunya penyebaran informasi akan manfaat ASI secara lebih komprehensif. Berbagai pihak perlu dilibatkan agar target tersebarnya informasi secara lebih merata di seluruh tanah air dapat tercapai.
Dalam hal dukungan ASI dalamseluruh aspek kehidupan, Indonesia perlu berkaca pada Norwegia. Disaat negara-negara maju seperti AS masih bergulat dengan perjuangan meyakinkan para ibu untuk memberikan ASI, Norwegia telah memetik buah kesuksesan dari promosi manfaat ASI. Di negara tersebut, para ibu menyusui bayinya dengan ASI dimanapun dan kapanpun, di tempat-tempat umum seperti restoran, taman kota, dan bahkan di halte-halte bis. Amat jarang ditemui ibu yang meninggalkan rumah bersalin tanpa menyusui bayinya yang baru lahir atau meminta susu formula sebagai pengganti ASI. Para ibu bekerja memperoleh waktu selama 2 jam sehari untuk pulang kerumah dan menyusui bayinya atau menyusui di kantor. Tidak hanya itu, para ibu memperoleh cuti pasca melahirkan selama 48 minggu atau satu tahun dengan tetap menerima gaji!!! Atau cuti selama 52 minggu dengan memperoleh 80 persen dari gaji pokok (Hege Jacobson Lepri, Oslo, Norway dalam situs INFACT Canada). Hal serupa memang belum ditemui di Indonesia, tetapi hal itu tidak menjadi sebuah pembenaran untuk tidak memberikan ASI bila sang ibu layak secara medis, karena pada dasarnya pemberian ASI adalah pilihan bebas sang ibu berdasarkan informasi sebenarnya dan hati nurani.
Di negara perdana menteri Jens Stoltenberg tersebut terdapat tekanan yang begitu besar terhadap para ibu untuk menyusui bayinya, terlebih jumlah produk susu formula yang beredar di negara tersebut sangatlah sedikit dibandingkan di AS. Adalah hal yang biasa bagi para orangtua di AS untuk menerima produk promosi susu formula saat mereka hendak melangkah keluar rumah bersalin. Hal ini tidak dimungkinkan di Norwegia, karena permintaan akan susu formula sangat rendah dan bahkan iklan susu formula bayi secara resmi dilarang oleh pemerintah (The New York Times, 2003). Bandingkan dengan kondisi di Indonesia dimana stigma bayi montok sangat merasuk di pikiran para ibu sehingga mengupayakan beragam cara untuk mencapai citra bayi montok tersebut.

Kesuksesan Norwegia memang tidak lepas dari peran besar pemerintah dalam penyebaran informasi manfaat ASI, namun tanpa peran masyarakat, program sosialisasi ASI tentu tidak akan berhasil. Masyarakat Norwegia terbiasa untuk menerima dan kemudian mengikuti informasi yang memang valid dan dapat dipertanggungjawabkan, apakah mengenai pendidikan, gaya hidup maupun kesehatan. Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang lebih mengikuti apa yang menjadi tren masyarakat (atau lebih tepatnya tekanan dari masyarakat?) tanpa mengetahui dengan pasti kebenarannya. Karenanya jangan heran bila banyak ibu lebih percaya mitos atau pendapat masyarakat dibandingkan rekomendasi kesehatan dari AL-Quran, jurnal kesehatan maupun UNICEF.

No comments:

Post a Comment